if only we can keep things that are dear to our hearts but each moment is a moment of its own path each life is the rightful master of his own life and our presence is transient, save for the memory
benar. semua yg sudah berlalu yang tertinggal hanya nilai dominannya saja. klo yg dulu banyakan indahnya yg teringat hanya indahnya. kalau banyak yg tidak indahnya, yg teringat hanya yg tidak indahnya. gua jd penasaran ntar klo uda beres PHD, yg tertinggal memori apa ya? HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHA
eh, biasanya biarpun banyak ngga indahnya, tetap aja kalau sudah lewat yg keingat ya manis2 aja, atau manis2 sendu gitu huehehe nah, kecuali kalo KEBANGETAN ngga indahnya, nah itu baru ;) heheheh
Member of Hocus-Pocus Institution where the required mastery both in broadness and deepness leads to entrapment in a network of so-called interdisciplinary fields. Still a dreamer and recharges the continuous lost of energy by making (loo..ong) future plans, while in daily life sticks to washing, testing, repairing, hoping, getting lost.
2 Comments:
benar. semua yg sudah berlalu yang tertinggal hanya nilai dominannya saja. klo yg dulu banyakan indahnya yg teringat hanya indahnya. kalau banyak yg tidak indahnya, yg teringat hanya yg tidak indahnya. gua jd penasaran ntar klo uda beres PHD, yg tertinggal memori apa ya? HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHA
eh, biasanya biarpun banyak ngga indahnya, tetap aja kalau sudah lewat yg keingat ya manis2 aja, atau manis2 sendu gitu huehehe
nah, kecuali kalo KEBANGETAN ngga indahnya, nah itu baru ;) heheheh
Posting Komentar
<< Home