If only the end point could be moved somewhere else so I could still play around and round But this is not an infinite game so I have to draw conclusion from what is unfinished Tomorrow is one of the deadlines...
eh, kok commentku ga muncul ya? btw, aku tadi nulis gini: seorang teman menyarankan aku untuk selalu memikirkan konklusi dalam setiap chapter dengan serius, karena dari konklusi2 itulah konklusi akhir dari thesis berdiri. Yang aku pikir: kita selalu membuat konklusi dalam setiap akhir hari kita, dan dari situlah terajut konklusi akhir hidup kita nanti. Selamat meracik konklusi!
Makasih ya mbak :-) Emang benar yg mbak Wiwik bilang. Dari sedikit demi sedikit merajut konklusi itu juga kita bisa terus menerus berusaha menjadi lebih baik ya.
Member of Hocus-Pocus Institution where the required mastery both in broadness and deepness leads to entrapment in a network of so-called interdisciplinary fields. Still a dreamer and recharges the continuous lost of energy by making (loo..ong) future plans, while in daily life sticks to washing, testing, repairing, hoping, getting lost.
2 Comments:
eh, kok commentku ga muncul ya? btw, aku tadi nulis gini: seorang teman menyarankan aku untuk selalu memikirkan konklusi dalam setiap chapter dengan serius, karena dari konklusi2 itulah konklusi akhir dari thesis berdiri. Yang aku pikir: kita selalu membuat konklusi dalam setiap akhir hari kita, dan dari situlah terajut konklusi akhir hidup kita nanti. Selamat meracik konklusi!
Makasih ya mbak :-) Emang benar yg mbak Wiwik bilang. Dari sedikit demi sedikit merajut konklusi itu juga kita bisa terus menerus berusaha menjadi lebih baik ya.
Posting Komentar
<< Home